Tuesday, July 5, 2011

Day 7: Not a Drama Queen

Saya suka nonton film, walaupun gak sering dan rutin. Ya tapi setidaknya dalam seminggu pasti si mesin dvd itu bekerja sesuai fungsinya lah. Dan Begitupun dengan film, meskipun saya bukanlah seorang drama queen, tapi saya pecinta film drama.


Kalo bicara tentang film favorit, sebenernya agak sedikit sulit untuk menentukan film apa yang jadi favorit saya, dari beragamnya genre film yang ada, dari sekian judul film yang tertonton, dari beragamnya cerita, eksekusi sampai aktor dan aktris dan bermain di dalamnya, waw rasanya akan menjadi peer yang sangat panjang ya untuk dibahas satu persatu.


Saya memang suka nonton film, tapi sayangnya saya bukanlah pengamat film yang baik seperti teman-teman saya yang bisa hafal ratusan judul film, siapa sutradara dari film itu, pemainnya siapa bahkan penggalan script dari film-film yang telah mereka tonton, mereka pasti ingat, tidak seperti saya yang hanya ingat jalan ceritanya saja, maklum kapasitas otak kami berbeda.


Namun bicara tentang film favorit, bagaimana kalo meniliknya dari film yang sering saya putar a.k.a sudah diputar berulang-berulang, tampaknya lebih mudah menentukan dari sisi itu. :D Kalo dilihat factor ini, pastinya film itu adalah bergenre drama. Maklumlah, namanya juga wanita gak bisa lepas dari drama… dan salah satu favorit saya adalah The Holiday.


Selalu ada senyum dan mata berkaca-kaca kalau nonton film The Holiday itu, seperti ada sesuatu yang menyentil dan menusuk. Dan ada beberapa bagian yang buat saya merasa, dia itu seperti saya. Selain itu, factor Jude Law yang adalah aktor favorit saya, turut menjadikan film ini adalah film kesayangan.


Ya sebenarnya film ini, hampir sama dengan dengan film-film drama lainnya, ceritanya ringan, suasana romantis, aktor dan aktris yang guanteng dan cantik, soundtrack yang mengiris-iris hati. Namun ya itu tadi, factor kemiripan kejadian si aktris dengan realita yang ada ditambah beberapa hal, jadilah The Holidays ini pengisi kekosongan waktu dalam kamar kecil itu.


Dan pastinyaaa… saya berharap suatu saat nanti saya bisa mengalami ‘liburan’ seperti difilm ini. :D

L.W.

Monday, April 11, 2011

Day 6: My Book

Buku.

Tentunya kita pasti sudah begitu sering mendengar ungkapan, “Buku adalah gudangnya ilmu” dan saya salah satu yang setuju dengan ungkapan itu, atau mungkin kalau bisa merevisinya maka akan saya ganti menjadi, “apapun yang bisa kau baca, itulah sebuah ilmu”.

Bagi saya, buku itu termasuk salah satu benda kesayangan, oleh karenanya saya bisa terbilang pelit untuk urusan meminjamkan buku pada seseorang. Dan kalau boleh jujur minat baca saya sebenarnya tidaklah terlalu tinggi, cukup rata-rata saja. Dengan kata lain, ya kalo ada buku yang bisa dibaca ya dibaca kalo lagi gak ada ya… coba cari-cari artikel saja.

Sama halnya saya yang ‘random’ begitupun dengan buku yang say abaca ‘random’. Saya mencintai karya-karya dari sastrawati Indonesia seperti Ayu Utami dengan Saman & Larungnya, Djenar Maesa Ayu dengan kumpulan cerpen-cerpennya yang berbau seks, atu Fira Basuki juga Dewi Lestari.

Tapi jangan salah, saya juga suka baca buku komik macam Donald Duck, Mari Chan, Pasukan Huru Hara dan masih banyak lagi.

Namun jika diminta untuk menyebutkan apa buku favorit saya… Hmmm pertanyaan yang cukup sulit yaa… karena menurut saya pribadi setiap penulis punya gaya dan ciri khas tersendiri yang mereka tampilkan dalam karya-karya mereka.

Okay… ada satu buku yang sangat saya suka, sebuah buku yang bercerita tentang lima sekawan dengan lima karakter berbeda, lima sekawan dengan mimpi mereka masing-masing, lima sekawan dengan perjalanan mereka… 5cm sebuah karya Donny Dirghantara.

Berikut kutipan dari 5 cm yang menurut saya cukup memberikan inspirasi.

“…Jika kita yakin sama sesuatu, cita-cita, harapan, keinginan dan impian, kita cuman harus percaya, terus berusaha bangkit dari kegagalan, jangan pernah menyerah, dan taruh keyakinan itu 5 cm dari keningmu, jangan menempel…

biarkan….

dia…

mengambang..

menggantung….

5 centimeter… di depan kening kamu…

jadi dia gak akan pernah lepas dari mata kamu. dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan kamuu itu dan kamu gak bisa menyerah. bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi dan cita-cita, keyakinan diri….

biarkan keyakinan kamu, 5 cm menggantung mengambang di depan kening kamu, dan sehabis itu yang kamu perlu cuma…

cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya….

tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya….

mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya….

leher yang akan lebih sering melihat ke atas….

lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari lapisan baja…

dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…

serta mulut yang akan terus berdoa…

dan kamu akan selalu dikenang sebagai seseorang yang punya mimpi dan keyakinan, bukan hanya seongok daging yang punya nama. kamu akan dikenang sebagai orang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa0bisa saja, tanpa tujuan, menikuti arus dan kalah oelah keadaan. tapi seorang yang selalu percayaakan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkakulaiskan dengan angka berapapun…

dan kamu gak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya…

percaya pada… 5 centimeter di depan kening kamu…

Dan mari kita terus membaca… ^ ^


Monday, March 21, 2011

Day 5 : she & him on my day

I’m with her or I’m with him… that’s all same. No differences… Me love her just like me love him. That's because they are my best friends, the best I ever had in my life. To be honest I don’t know what’s gonna happen with me, if I don’t have them in my life. Thanks GOD u gave me, she & him into my life.


Dulu, saya hanya bisa terbuka dengan salah satu orang di masa lalu. Dulu, saya dan diapun berjanji akan terus menjadi sahabat, meskipun status kami sudah tak bersama. Namun ya seperti bisa ditebak itu hanya sebuah janji sepasang remaja yang dipisahkan hanya karena perbedaan. Tak lama berselang setelah perpisahan itu, kami pun akhirnya benar-benar jalan sendiri-sendiri.

Cukup lama untukku menemukan sosok seperti dia, seseorang yang bisa diajak bicara dari a – z, ketawa bareng, susah-susahan bareng dll. Sampai akhirnya ku sadari Tuhan begitu sayang sama saya, dia mengirimkan langsung 2 sahabat untukku.

Kedua sahabat yang sudah menjadi seperti saudaraku sendiri. She & Him. Mereka berdua tidak saling kenal, tidak saling tahu, saya belum sempat mempertemukan mereka. Tapi mereka tetap teman terbaik saya.

Me & She.

Hey..hey… here we are the double “W”. Kami bertemu, kala kami duduk di bangku SMA, dan sebenarnya waktu SMA kita terlalu sering bersama bahkan sampai sekarang juga seperti. Karakter kami memang tidak terlalu berbeda jauh, sama-sama tomboy, sama-sama penyuka warna putih & hijau, sama-sama ribet soal percintaan, dan nama kami sama-sama berawalan huruf “W” (gak penting.) Tapi untungnya tidak soal pemikiran, meskipun sering beda pendapat, untungnya itulah yang menjadi kami berdua saling mengisi.

Walau kami jarang berjumpa, tapi entah kenapa selalu ada yang aneh dalam perjumpaan itu. Kami bisa bercerita banyak dan mulai dari masalah pertemanan, percintaan atau lain hal… dan anehnya apa yang terjadi dengan saya, juga terjadi dengannya. Namun tetap, kami ini dua orang berbeda sehingga cara kami menyelesaikan masalah pun berbeda. Untuk kita, jawaban terbaik dari masalah-masalah yang ada adalah es grimm sundae’s nya McD ^ ^ yes that was our favorite! Rasanya setelah menyantap es grim itu… All clear, captain!

Me & Him

Sebenarnya bisa terbilang baru saya mengenal pria satu, kami baru mulai ngobrol itu sekitar akhir 2008, baru setelahnya kami intents berbicara via chat. Temanku yang satu ini sungguh berbeda dengan saya. Dia penuh warna, namun kadang sering yang terlihat warna abu-abu -___-“ tapi itu dulu, sekarang setelah dia menemukan pasangannya… ya saya melihat dia benar-benar penuh warna warni. Ceria. Tapi tetep aja aneh hehehe. Kalo dia bisa komen pasti yang akan dia bilang, “Ndri, kita tuh bisa temenan ya karena kita ini sama sama aneh.” Ya begitulah kami… sepasang teman yang aneh. Tapi ada benarnya juga, justru karena keanehan itu saya pun juga bisa tetap menjadi diri saya sendiri kalau lagi sama-sama dia ini.

Ada banyak curhatan, banyak cerita, banyak bodoh-bodohan, banyak mainan, banyak diem-dieman (yang ini jgn terlalu dipercaya :p ), banyak tuker-tukeran lagu. Untungnya dia ini lebih pintar dari saya, jadi saya cukup banyak menerima wawasan dari teman saya yang satu ini.

Pada akhirnya, hanya yang bisa saya katakana adalah saya sangat beruntung bisa mengenal mereka dan mereka ada di dalam hidup saya. Guys… even we were different or sometime on the across side’s but u guys the best I ever had. Love u.

Thursday, March 17, 2011

Day 4: My Hidden Places

Saya sangat senang membuat rencana sebuah perjalanan karena yaa… saya senang berpergian ^___^ ,saya pun senang melintasi ibukota sendiri dan hanya ditemani oleh Alfie, vespa saya. Saya senang berada di suatu tempat sendirian. Bahkan kalau memungkinkan liburan sendirian.

Namun jika diminta menyebutkan satu tempat yang bisa buat saya bertahan untuk berlama-lama di sana, maka jawabannya adalah pantai. Gak peduli sama teriknya matahari, ato sedang gerimis yang rintik-rintik, gak peduli pada kenyataannnya saya gak bisa berenang, saya sangat cinta pantai. Meskipun tidak terlalu sering ke sana, namun jika pertemuan itu terjadi maka itulah waktu terbaik yang saya miliki.


Bagi saya pantai itu gak cuma sekadar pantai, dia itu seperti suatu tempat persembunyian di mana saya bisa melepaskan diri saya di sana. Bertemu pasir, air, ombak, makhluk laut, pohon kelapa, angin, langit biru... yang bener-bener jadi obat penenang jiwa.

Menurut saya pribadi karakter pantai sendiri itu berbeda-beda. Ada yang menyenangkan seperti di Kuta yang bisa bikin kita bermain sama ombak dan papan selancar, ada juga yang seksi erotis seperti Suluban, dimana birunya air laut, ombak yang berlomba-lomba, juga batu karang yang eksotis bener-bener sukses menelanjangi jiwa. Atau ada juga yang tenang, diam dan sunyi seperti pantai-pantai di kepulauan seribu, tapi dalam tenangnya bisa menenggelamkan jiwa.

So now u know where can find me, when suddenly I’m disappear…