Monday, March 26, 2007

PSA : Lets Ride your Bike...

Basic Idea :
Isu pemanasan global..akhir-akhir ini cukup marak terdengar di telinga.. banyak kampanye-kampanye diselenggarakan agar masyarakat sadar diri akan pemanasan global yang sudah semakin parah melanda dunia ini. Berbagai carapun juga telah disebar luaskan untuk mengatasi isu ini namun tampaknya belum menjadi kesaran yang cukup besar bagi warga masyarakat untuk sekedar menghemat listrik yang merupak pemasok terbesar dalam pemanasan global. Tidak itu saja makin maraknya orang menggunkan kendaraan bermotor juga kerap menghantui permasalahan ini.
Untuk itu dalam membantu kampanya-kampanye yang telah ada, dan sedikit memberikan himbauan pada masyarakat betapa penting menjaga lingkungan serta ramah terhadap alam, maka pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk mengkampanyekan betapa pentingnya menggunakan kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar seperti sepeda. Tentunya kita pernah mendengar program ‘Bike To Work’, dan terus terang saya sangat mendukungnya dan ingin menjadi salah satu bagiannya. Bukan hanya karena sepeda salah satu kendaran yang ramah lingkungan melainkan dengan bersepeda akan membuat tubuh lebih segar dan sehat. Jika tubuh terasa segar dan sehat maka alhasil pikiran jernih dan jiwapun akan sehat, sehingga hal tersebut membuat hari-hari kita tersa lebih menyenagkan.


Versi 1 : Sim D
Sebuah antrian panjang dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), diantrian loket pertama hingga loket ketiga yakni antrian untuk SIM A, B, dan C antrian bisa dibilang tidak telalu panjang. Dengan antrian yang pendek tersebut terlihat ketidak sabaran dari orang-orang yang mengantri, mereka sibuk bersilat lidah, saling dorong, saling selak, sungguh pemandangan yang sangat jauh berbeda dengan pemandangan dari antrian yang cukup panjang dari loket D, di mana antrian terlihat rapi dan orang-orang yang mengenakan pakaian bersepeda itu terlihat ramah dengan saling tegur, saling sapa, seolah penuh dengan kedamaian.
MVO : kalo semua ramah pasti lebih nyamankan...?
Logo : Bike to Work dan WWF Power Swicth
MVO : Lets Ride Your Bike...

Versi 2 : Jalur khusus
Kamera mengarah ke suasana jalur lambat di kawasan Sudirman, sejumlah kendaraan terjebak dalam kemacetan, kebisingan, hiruk pikuk ditambah dengan asap knalpot yang dikeluarkan baik dari bus kota, mobil, hingga motor yang terjebak di dalamnya. Terlihat wajah-wajah stress dari orang-orang yang berada dari tiap kendaraan tersebut, hingga tak jarang cacian hingga amarah dikeluarkan karena keadaan tersebut.
Kemudian kamera mengarah ke arah jalur di sebelahnya yang terlihat cukup lebar dan cukup lenggang. Kamera kemudian mengarah kesalah satu papan penunjuk yang berada tepat di atas jalur tersebut yang bertuliskan “Jalur Khusus Sepeda” kemudian kamera mengarah kepada pengguna jalur tersebut yakni para pengendara sepeda yang dengan santainya melajukan sepedanya sambil sesekali melemparkan senyum dan memberi tangan kepada sesama pengguna sepeda yang melewatinya.
MVO : kalo semua ramah pasti lebih nyamankan...?
Logo : Bike to Work dan WWF Power Swicth
MVO : Lets Ride Your Bike...


Sunday, March 25, 2007

Tell Me. What I Must do for Being a GOOD COPYWRITER…

Everyone has a dream…and everyone want they dream come true…either with me.. as a fresh graduate from Faculty of Communication majoring of Advertising at Moestopo University, being a good copywriter is my big..big…dream…

O yeah...before I forgot, please let me introduce my self, I’m Windri Wahyuni, but you can call me Windri or just Wind…. when the first time I took this majoring in order to broaden my mind and my knowledge…because during my study at college I also joined student association press that called Diamma as a journalist for three years… And after getting internship at Lowe-Draft as a junior copywriter for almost four month…I fall in love with this world and because of that, I really want to be a real good copywriter…

But in fact is very hard for me to find a job as a copywriter…it always looking an experience guys for that position…so what I must do if I’m only a fresh graduate with a minim experience…I know, I’m not born copywriter like Alastair say’s “there are no natural born cook nor born copywriter”…but I want make my dream come true…even I must studied hard for that…I’ll take it…but at least there is some place which is want give some opportunities…and give a lesson for that. I will really appreciate that…’The One who has a strong wording power’…yeah that’s right, al least I know what I’m going to tell…

My friend told me that I must make a some creative advertising…or I must being a creative person if you want to work in creative department…yeah I know that…but I don’t know how to be a creative person…what I’m do is just try to be a ‘sponge’ and keep trying thinks out of the box…and get practice for that.

Wheuiiew… it still a big-big problem for me… And I really wish there is some place. There is some advertising agencies, whose generously want to give me some opportunities, give me some lesson…and keep me for learning than working…for being a good copywriter…Hopefully…

When the First Time…

(03/22/2007) Every thing is first time for me on this day……

Sungguh hari yang sangat menyenangkan...yaa..kalau dipikir-pikir, hari ini cukup berbeda dengan hari-hari biasanya. Hari ini dimulai dari perjalanan saya menuju beberapa tempat tujuan yang telah saya rencana kemarin, sebuah perjalannya yang biasanya saya menumpabgi bus kota bernomor 08 ataupun Busway dari koridor 3 (Pulo Gadung-Harmoni), namun di hari ini saya lebih memlih untuk mencoba menaiki busway dari koridor 4 yang melintasi daerah Pramuka, Manggarai dan berakhir di Dukuh Atas, untuk kemudian berpindah selter dan melanjutkan perjalanan menuju arah Blok M. Ini pertama kalinya saya menaiki busway yang berwarna abu-abu tersebut, suatu perjalanan yang cukup menyenangkan saya rasa.

Perjalanan hari itu baru saja dimulai, setibanya di daerah Blok M perjalanan hari ini saya lanjutkan dengan pencarian alamat sebuah kantor di daerah Panglima Polim yang sama sekali tak ada bayangan dalam benak ini. Kembali saya menaiki bus kota bernomorkan 610, dan untuk pertama kalinya dalam bus kota, seorang ibu-ibu yang mendengar saya akan turun di daerah Panglima Polim mengira saya hendak mengikuti sebuah casting... (Uuuhh...apa ada yang salah dengan penampilanku hari ini?). Tapi ya sudahlah, aneh memang jika untuk pertama kalinya dikira akan mengikuti casting. Hihihi....

Kini tiba sudah saya di daerah Panglima Polim, jalan yang cukup besar dan cukup rindang (untungnya...). Ini merupakan pertama kalinya saya berada di daerah ini sendiri, pertama kalinya saya mencari sebuah alamat kantor tanpa ditemani seorang teman dan hanya mengandalkan insting, pengamatan, dan kemudian bertanya pada orang di sekitar situ. Dan untuk pertama kalinya saya dimintakan upah atas jawaban untuk sebuah pertanyaan tentang kejelasan keberadaan kantor yang hendak saya tuju, sungguh mahal ternyata hidup di jakarta ini.

Baiklah setelah mendapat jawaban yang cukup jelas dan mengeluarkan sedikit uang untuk si tukang parkir itu, sayapun kembali menelusuri jaln besar itu sambil meraba-raba sesuai insting dan mengikuti beberapa petunjuk yang telah diberikan, dan berjalan hampir sepuluh menit, akhirnya saya berhasil menemukannya... yipiie...untuk pertama kalinya saya berhasil menemukan sebuah alamat tanpa di dampingi seorang teman, untuk pertama kalinya saya sampai disebuah bangunan yang selama ini hanya berada dalam bayanganku saja...untuk pertama kalinya sebuah rasa takjub dan kagum terhadap design bangunan perkantoran hinggap dalam benak ini. Sungguh sesuatu yang sangat-sangat menyenangkan... (semoga saja bila nanti pertama kalinya saya diterima bekerja, saya akan bekerja di kantor ini...semoga..).

Tapi hari ini belum berakhir, jam masih menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh dua menit, kembali saya menelusuri jalan besar ini hingga tiba di sebuah persimpangan dan menunggu bus kota yang akan mengantarkan saya ke arah Senayan untuk kemudian ke tujuan saya selanjutnya..kampus mungilku di perbatasan selatan dan pusat Jakarta. Dan sesampainya di sana, tanpa pikir panjang, kaki ini saya langkahkan menuju suatu ruangan mungil, sebuah ruang yang penuh dengan kenangnan semasa saya kuliah hingga saar ini...Diamm...sebuah ruangan organisasi pers, di mana telah tiga tahun lebih saya telah menjadi salah satu anggotanya, pemimpinnya, hingga sekarang hanya seorang mentor saja.

Tak lama berselang, sesampainya saya di ruang itu, seorang adik kelas menghampiri dan mengajak saya untuk melakukan sesuatu yang terus terang sudah menjadi salah satu impian bagi saya. Yup...Donor darah..waah akhirnya setelah sekian lama...dan setelah mengikuti serangkaian tes, akhirnya untuk pertama kalinya saya mengetahui bahwa golongan darah saya adalah B (huahuahua...setelah 22 tahun baru tahu di hari ini). Setelah menunggu beberapa menit, kini tiba giliran saya...terus terang saya cukup takut ketika melihat ukuran jarum yang hendak menusuk kulit di pergelangan tangan ini namun setelah hampir sepuluh menit berselang, akhirnya untuk pertama kalinya saya melihat sekantung darah yang berasal dari dalam tubuh ini...sekantung darah yang seolah telah siap untuk dipindahkan ke tubuh orang lain...ya akhirnya untuk pertama kalinya saya mendonorkan darah saya... (ternyata gitu doank toh..? hiihiihihi..). Rasa senang, bangga bercampur aduk...akhirnya impianku ini bisa kuwujudkan.

Haripun belum berakhir, kinigiliran seorang teman yang meminta bantuan, entahlah ini sebenarnya sesuatu yang baik atau buruk, namun setidaknya saya hanya mencoba membantu dirinya, yupp...memalsukan tanda tangan seorang dosen, (ngga tau deh ini dosa dosa apa kaga...dosa sih pastinya...tapi musti gimana lagi...? ya akan kuterima dengan lapang hukumannya). Setelah mencoba hampir dua jam dan mendekati dengan aslinya..untuk pertama kalinya saya memalsukan tanda tangan seorang dosen dan melakukannya pada skripsi bukan suatu daftas abasen... Maaf ya Tuhan...

Namun dari kesekian banyak hal yang baru pertama kali saya rasakan, saya lakukan...untuk kesekian kalinya saya merasa senang dan sangat beryukur karena untuk kesekian kali Tuhan memberkati hidup saya...Thanks God for always Blessing me in this life....Thanks God...for everthing that you gave to me...so please let me do anything for make you happy and please let me be the one of your child in heaven...



Cinta itu….

Sepasang wanita dan pria saling mencintai dan keduanya sudah merasa yakin bahwa mereka ditakdirkan untuk hidup bersama. Tibalah si pria bersama kedua orang tuanya melamar si gadis, perjalanan dari Jakarta menuju salah satu kotapun ditempuh untuk mendapatkan restu dari orang tua si gadis. Lamaran itu akhirnya terjadi dan diterima dengan setengah hati oleh si ibu dari gadis itu, sedang restu dari sang ayah belum juga didapatkan karena memang tidak diketahui keberadaan dari sang ayah. Kini mereka berdua hanya menunggu waktu tibanya sang ayah dari persembunyiannya dan berhrap restu. Namun bila itu tak kunjung tiba, kawin lari mungkin pilihan yang harus dijalani demi mempertahan cinta mereka.

Di lain tempat, sepasang wanita dan pria yang sudah sekin tahun menjalin hubungan, kedu restu dari kedua orang tuapun sudah dipegang, namun ketika sang pria sudah yakin dengan pasangannya, si wanita tiba-tiba saja meninggalkannya dan memilih meneruskan hidup dengan pria lain yang tidak mendapatkan restu dari kedua orang tuanya.

Berbeda lagi dengan pasangan ketiga, sepasang pria dan wanita yang telah lama menjalin hubungan namun tak kunjung mendapatkan restu dari masing-masing orang tua karena adanya perbedaan. Hingga akhirnya cinta mereka harus dikurbankan demi membahagiakan kedua orang tua. Sungguh perpisahan yang sangat menyakitkan kurasa.

Ada juga yang rela memendam cintanya hanya karena yang dicintai itu adalah sahabatnya sendiri. Hingga rela mengubur dalam-dalam persaannya karena tak ingin mengurbankan persahabatan dengan orang yang dicintai... entahlah apakah itus esuatu yang wajar atau tidak, tapi begitulah cinta yang kutau...

Begitu banyak cerita cinta kudengar, kuamati, bahkan kualami sendiri. Cerita cinta yang membahagiakan, mengharukan, menyakitkan, menyedihkan, bahkan diluar dugaan. Tak dapat dipungkiri semua bisa terjadi dengan kita namun sebenarnya apakah cinta itu?

Hingga sekarang saya-pun tidak mengerti apa arti cinta itu... cinta, cerita indah naum tiada arti...apakah benar seperti itu adanya...hingga saat ini saya lmerasa lebih nyaman menggunakan kata sayang ketimbang cinta...entahlah telrlalu berat untuk dirasakan..terlalu sulit untuk diucapakan...mungkin karena itu sangat susah mendapatkan sebuah bentuk cinta yang eksplisit.

Cinta itu menuntut perasaan yang mendalam..hingga terkadang segalanya bila diatas namakan cinta maka segala sesuatu akan berjalan dengan ringan... naif banget memang...tapi bukan begitukah seharusnya cara kerja cinta? Cinta...mencintai...dan dicintai...adalah sesuatu yang sangat membahagiakan tentunya... namun bagaimana cara mempertahankannya? Apakah dengan menyakiti orang lain, ya misal saja kedua orang tua kita...atau mengorbankan sesuatu..apakah harus segitunya mempertahankan cinta?

Entahlah... saya sendiri belum menemukan alasan yang tepat oleh untuknya. Belum menemukan sesuatu yang harus dipertahankan atas nama cinta. Menyedihkan? Mungkin demikian halnya, tapi tidak bagi saya... sebenarnya cinta yang lebih mendalam tengah kurasakan saat ini hingga dapat kupastikan takkan ada satu halpun didunia ini yang mampu menghancurkan perasaan cinta ini. Inilah suatu cinta yang baru kusadari... suatu cinta yang mampu menemaiku dan selalu mengiringi tiap langkah dalam hidupku yang membuatnya menjadi lebih ringan untuk dijalani. Sebuah cinta yang kusadari dan kuyakini takkan membuat kukecewa, sakit hati, ataupun dikhianiti... sebuah cinta yang menuntut kesetiaan tiada akhir.... sebuah cinta yang dapat diucapkan...sebuah cinta... yang sebenarnya kita miliki tanpa harus mengorbankan perasaan cinta yang lain....

Ahhh....... cinta.......... terima kasih akan indah hadirNya dalam hidupku...............